Sekitar 10 tahun yang lalu, saya tidak suka anak
kecil. Lari-lari, menangis, ribut sendiri. Sungguh sangat mengganggu. Hingga
suatu saat Tuhan memberi beban untuk melayani sekolah minggu.
Di awal-awal training
para calon guru yang delapan kali pertemuan itu….ehmm sekitar dua bulan, terasa
berat dan membuat saya ingin mundur dari training.
Namun Tuhan selalu meneguhkan panggilan untuk
melayani sekolah minggu. Akhirnya lulus training.
Berdiri di depan para murid kecil tentu membuat
saya grogi. Menyiapkan beberapa lagu pujian, dan memimpin mereka untuk
bernyanyi. Serta menyampaikan cerita untuk mengajar. Semua terasa canggung di
awal pelayanan ini. Spidol jatuh, suasana kelas menjadi kaku.
Seiring berjalannya waktu, akhirnya semuanya
lancar dan saya bisa nyaman serta menikmati pelayanan ini.